Jumat, 10 Februari 2017

Sejarah Muhammadiyah (Kemuhammadiyahan)

MUHAMMADIYAH

1.    Sejarah

Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta.[1]

Latar belakang berdirinya Muhammadiyah di antaranya didorong oleh beberapa faktor,

a.       Pendalaman Kyai Ahmad Dahlan terhadap ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah terutama QS. Ali Imran ayat 104

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Adakanlah diantara kamu sekalian segolongan umat yang mengajak kepada Islam, memerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan”

Pada ayat tersebeut, KH. Ahmad Dahlan berpikir bahwa melalui ayat tersebut, Allah swt menyuruh umat-Nya untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan secara berkelompok atau organisasi. Karena keburukan yang terorganisir lebih baik daripada kebaikan yang tidak terorganisir.

b.      Ketidak murnian Islam, karena umat tidak lagi memegang teguh tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Banyak sekali taklid, bid’ah, khurafat, syirik yang merusak kemurnian aqidah. Pada praktek ibadahpun, terdapat banyak sekali bentuk-bentuk budaya yang muali bercampur menjadi satu dengan ritual ibadah Islam, sehingga layaknya seperti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Contohnya  adalah kegiatan-kegiatan kematian, mencari jodoh dan lain sebagainya penuh diwarnai dengan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat bid’ah  dan khurafat. Umat Islam pada saat itu juga tergolong umat yang terbelakang, mereka memeluk agama Islam bukan karena keyakinan hidupnya, tetapi karena keprcayaan hidup yang diwarisi dari nenek moyang. Islam warisan itupun sudah bercampur dengan ajaran-ajaran animisme, Hindu, Budha, dan lain sebagainya.

Taklid adalah sikap ikut-ikutan dalam ibadah tanpa mengetahui dasar perintahnya.

Bid’ah adalah menambah-nambahi dalam masalah agama atau ibadah.

Khurafat adalah takhayul yang merusak kemurnian Islam.

c.       Munculnya bahaya yang mengancam kehidupan agama Islam berhubungan dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin lama semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat. Bentuk kegiatan yang dilancarkan oleh misi dan zending adalah berupa mendirikan rumah sakit, sekolah dan gereja d tengah-tengah perkampungan kaum muslimin. Cara-cara demikian dilakukan agar penduduk setempat secara sadar atau tidak  tertarik dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang Kristen. Para pastur pun ikut andil dalam penyebaran misi agamanya. Pastur ini turun ke masyarakat dengan mengenakan jubah putih khas pastur, dengan harapan penduduk setempat yang beragama Islam mulai terbiasa dengan pakaian para pastur tersebut, sehingga mudahlah bagi orang-orang Kristen untuk berkenalan dan memberi pengaruh-pengaruhnya.

d.      Islam pada saat itu adalah agama yang tidak disukai dan Islam mendapatkan label sebagai agama yang kolot dan tidak up to date oleh kalangan intelektual. Sikap yang muncul dari ketidak sukaan itu sangat merugikan umat Islam, terutama bagi para pelajar Islam, mereka mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti tidak mempedulikan dan menjauhi para pelajar muslim. orang-orang berpikir bahwa yang terpenting dalam memajukan suatu peradaban adalah ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh orang Barat. Oleh sebab itulah KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah yang dengan faham keagamaan yang segar, faham yang mampu mempertemukan syari’at agama dengan perubahan zaman sebagai bentuk penolakan atas pandangan dan sikap para intelektual.[2]

Maksud dan tujuan dari didirikannya Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.[3]

2.    Tokoh-tokoh Muhammadiyah

                Muhammadiyah telah berdiri selama 103 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu bertahan terhadap goncangan dan kritik masyarakat akan dirinya. Dibalik majunya organisasi  Islam ini, pasti ada tokoh-tokoh yang mampu menggerakkan Muhammadiyah hingga sebegitu hebatnya. Berikut tokoh-tokoh Muhammadiyah,

KH. Ahmad Dahlan                                                   (ketua 1912-1922)

KH. Ibrahim                                                                  (ketua 1923-1933)

KH. Hisyam                                                                   (ketua 1934-1936)

KH. Mas Mansyur                                                      (ketua 1937-1941)

Ki Bagus Hadikusuma                                               (ketua 1944-1953)

Buya H. Ahmad Rasyid Sutan Mansur               (ketua 1956-1959)

KH. Muhammad Yunus Anis                                  (ketua 1959-1962)

KH. Ahmad Badawi                                                   (ketua 1962-1965)

KH. Faqih Usman                                                       (ketua 1968-1971)

KH. Abdur Rozak Fachruddin                                                (ketua 1971-1985)

KH. Ahmad Azhar Basyir, MA                                                (ketua 1990-1995)

Prof. Dr. H. Amien Rais                                                            (ketua 1995-1998)

Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif                                            (tahun 1998-2005)

Prof. Dr. Muhammad Sirajuddinn Syamsuddin, MA (ketua 2005-2015)[4]

Berbicara soal tokoh Muhammadiyah, berikut ini ada seorang tokoh yang memiliki profil, kisah hidup dan bentuk kepemimpinan yang menarik. Beliau adalah KH. Abdur Rozak Fachruddin atau lebih dikenal dengan panggilan pak AR. Fachruddin. Pak AR ini memegang rekor paling lama sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Muhmmadiyah selama 22 tahun. Melihat sosok Pak AR, akan didapatkan sebuah cermin, bahwa seorang pemimpin perlu menghayati bagaimana kehidupan ummat secara riil. Bagaimana derita dan nestapa ummat di tingkat bawah, bagaimana pahit getir berdakwah dan menggerakkan organisasi di tingkat Ranting yang jauh dari kota, yang serba kekurangan prasarana dan sarana. Susah payah, kesulitan-kesulitan, dan suka duka yang dialami seorang pemimpin yang bekerja di tingkat Ranting dan Cabang dapat memberi pengalaman yang berharga dan menjadikan seorang pemimpin menjadi arif dalam mengambil kebijakan dalam memimpin umat.

Pak AR adalah ulama besar yang berwajah sejuk dan bersahaja. Kesejukannya sebagai pemimpin ummat Islam bisa dirasakan oleh ummat beragama lain. Ketika menyambut kunjungan pimpinan Vatikan, Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta, sebenarnya Pak AR menyampaikan kritikan kepada umat Katholik, tetapi kritik itu disampaikannya secara halus dan sejuk berupa sebuah surat terbuka. Dalam surat itu, Pak AR mengungkapkan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia adalah muslim. Namun, ada hal yang terasa mengganjal bagi umat Islam Indonesia, bahwa umat Katholik banyak menggunakan kesempatan untuk mempengaruhi ummat Islam yang masih menderita dan miskin agar mau masuk ke agama Katolik. Mereka diberi uang, dicukupi kebutuhannya, dibangunkan rumah-rumah sederhana, dipinjami uang untuk modal dagang, tetapi dengan ajakan agar menjadi umat kristen. Umat Islam dibujuk dan dirayu untuk pindah agama. Dalam tulisannya kepada Paus Yohanes Paulus II itu, Pak AR menyatakan bahwa agama harus disebarluaskan dengan cara-cara yang perwira dan sportif. Kritik ini diterima dengan lapang dada oleh ummat lain karena disampaikan dengan lembut dan sejuk dalam bahasa Jawa halus, serta dijiwai semangat toleransi yang tinggi.

Orang mengatakan bahwa Pak AR adalah penyejuk. Orang selalu mengatakan bahwa kelebihan Pak AR adalah kesejukan dalam menyampaikan dakwah. Gaya kepemimpinan Pak AR yang terasa adalah kesejukan. Semasa hidupnya Pak AR memberi contoh hidup welas asih dalam ber-Muhammadiyah. Sikap hidup beliau yang teduh, sejuk, ramah, menyapa siapa saja, sering humor, dan bersahaja, adalah pantulan dari mutiara terpendam dalam nuraninya. Pak AR adalah penyebar rasa kasih sayang dalam kehidupan ber-Muhammadiyah, baik dengan sesama Muslim, bahkan juga non Muslim dalam persaudaraan kemanusiaan yang luhur. Beliau tidak pernah menyebarkan sikap dan suasana saling membenci, curiga, iri hati, saling ingin menapikan, apalagi suka menebar aib sesama dalam kehidupan ber-Muhammadiyah.

          Selain dikenal sebagai seorang mubaligh yang sejuk, ia juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Karya tulisnya banyak dibukukan untuk dijadikan pedoman. Di antara karya-karyanya ialah Naskah Kesyukuran; Naskah EnthenganSerat Kawruh Islam Kawedar; Upaya Mewujudkan Muhammadiyah sebagai Gerakan Amal; Pemikiran dan Dakwah Islam; Syahadatain Kawedar; Tanya Jawab Entheng-Enthengan; Muhammadiyah adalah Organisasi Dakwah Islamiyah; Al-Islam Bagian Pertama; Menuju Muhammadiyah; Sekaten dan Tuntunan Sholat Basa Jawi; Kembali kepada Al-Qur‘an dan Hadis; Chutbah Nikah dan Terjemahannya; Pilihlah Pimpinan Muhammadiyah yang Tepat; Soal-JawabEntheng-enthenganSarono Entheng-enthengan Pancasila; Ruh Muhammadiyah; dan lain-lain.

Ulama kharismatik ini tidak bersedia dipilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muham­madiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 tahun 1990 di Yogyakarta, walaupun masih banyak Muktamirin yang mengharapkannya. Ia berharap ada alih generasi yang sehat dalam Muhammadiyah. Setalah tidak menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah, dan menjabat sebagai Penasehat PP Muhammadiyah, Pak AR masih aktif melaksanakan kegiatan tabligh ke berbagai tempat. Hingga akhirnya, penyakit vertigo memaksanya harus beristirahat, sesekali di rumah sakit. Namun, dalam keadaan demikian, sepertinya beliau tidak mau berhenti. Pak AR wafat pada 17 Maret 1995 di Rumah Sakit Islam Jakarta pada usia 79 tahun.[5]

3.    Amal Usaha Muhammadiyah

Data Amal Usaha Muhammadiyah

[6]

4.    Organisasi Otonom Muhammadiyah

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jama’ah – jama’ah.[7]

a.    Aisyiyah

Aisyiyah diambil dari nama istri Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Aisyah Binti Abu Bakar As Siddiq. Aisyiyah merupakan ortom yang beranggotakan dari kalangan khusus ibu-ibu dan didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1326 H atau bertepatan dengan 19 mei 1917.

b.    NA (Nasyiatul Aisyiyah)

Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi remaja putri yang dipersiapkan untuk menggantikan peranan dan kedudukan ibu-ibu aisyiyah. Dan berdiri pada tanggal 28 Dzulhijjah 1939 H bertepatan pada tanggal 23 Mei 1931 M.

c.     Pemuda Muhammadiyah

Pemuda Muhammadiyah merupakan organisasi yang beranggotakan pemuda. Organisasi ini mendeklarasikan berdirinya pada muktamar XXI tanggal 2 Mei 1932 M di Makassar. Tujuannya adalah membina dan menggerakkan potensi pemuda islam dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

d.    Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)

IPM berdiri pada 5 Shafar 1381 atau bertepatan dengan 18 Juli 1961. IPM merupakan organisasi otonom paling awal yang dikenalkan karena IPM  beranggotakan khusus dikalangan remaja dan pelajar. Nama IPM pernah berubah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah pada masa orde baru dan kembali lagi menjadi IPM pada tanggal 28 oktober 2008.

e.    Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Organisasi ini berdiri pada tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan dengan 14 Maret 1964 M. Ortom ini merupakan mahasiswa islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemasyarakatan. Tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah.

f.     Tapak Suci (TS) Putra Muhammadiyah

Tapak suci merupakan organisasi yang bergerak di bidang seni bela diri

sebagai sarana dakwah amar makruf nahi mungkar dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Tapak suci berdiri pada 10 Rabiul Awal 1383 H bertepatan pada tanggal 31 Juli 1963 M.

g.    Hizbul Wathan (HW)

HW merupakan gerakan kepanduan dalam lingkungan muhammadiyah yang bertujuan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja dan pemuda menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat dan bangsa. Berdiri pada tahun 1918 M di Yogyakarta.[8]

Pengertian TIK (Teknologi informasi dan komunikasi)

Pengertian TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi / TIK (Information and Communication Technologies / ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.

 

TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

 

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

 

Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

jenis-jenis teknologi informasi pertama

Dari dua pendefinisian sederhana di atas tampak bahwa teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

Ada tiga cara dalam menyampaikan informasi, Yaitu :

 

1.    Natural / Manusia

Penyampaian informasi secara Natural/ manusia ialah penyampaian informasi masih menggunakan tangan manusia. Misalnya:

 

a)   Pada zaman purba

 Biasanya berupa goresan – goresan atau gambar pada batu atau dinding goa.


b)   Cina, Mesir, dan Romawi

Menggunakan alat seperti abacus atau suan pan dan jari tangan serta menggunakan media seperti lempung dan kertas.


2.    Mekanis

Penyampaian informasi secara mekanis ialah Penyampaian informasi dilakukan menggunakan peralatan yang berbentuk mekanik dan digerakkan oleh tangan manusia. Misalnya :

 

a)   Abad 18-19

- Pascaline – Blaise Pascal (1642)

- Difference & Analytical Engine – Charles Babagge (1890)


b)   Abad 19

Kartu Perforasi – Hollerith (1889)


3.    Elektronis

Penyampaian informasi secara elektronis ialah penyampaian informasi dilakukan menggunakan peralatan yang bekerja secara elektronik. Misalnya: Komputer generasi I, II, III, IV, dst.


 

Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah TIK

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini.


Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi Trans-Atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.

 

Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.

 

Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943.

Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

 

Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.

 

Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.

 

Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.

 

Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.

 

Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.

 

Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Sanitasi Lingkungan (Pendidikan Lingkungan Hidup)

Definisi Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmojo, 2003).

Rumah

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan yang ada setempat (lokal material) pula. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat tetapi kadang-kadang desainya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya (Notoadmojo, 2003).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :

1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan. Di pegunungan ataukah di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah dingin ataukah di daerah panas, di daerah pegunungan dekat gunung berapi (daerah gempa) atau di daerah bebas gempa dan sebagainya. Rumah didaerah pedesaan, sudah barang tentu disesuaikan kondisi sosial budaya pedesaaan, misalnya bahanya, bentuknya, menghadapnya, danlain sebagainya. Rumah didaerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh, rumah didekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan-serangan binatang buas.

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat

Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal bambu, kayu atap rumbia dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekadar berdiripada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya (Notoadmojo, 2003).

Syarat-syarat rumah yang sehat :

1. Bahan bangunan

a. lantai : Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di pedesaan, dan inipun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang berat, dandilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

b. Dinding : Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.

c. Atap Genteng : Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah.

d. Lain-lain (tiang, kaso dan reng)

Katu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini cara memotongnya barus menurut ruas-ruas bambu tersebut, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.

2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2didalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat.disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit.)

Funsi kedua daripada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan-ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainya adalah untuk menjaga agar ruangan selalu tetap didalam kelembaban (humuduty) yang optium.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

a) Fungsi kedua dari pada ventaliasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindung kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.

b) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.

Perlu diperhatika disinni bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak berhenti atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.

3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusakan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni :

a) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya matahari ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini, disamping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.

Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan dusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di tengah-tenan tinggi dinding (tembok).

Jaln masuknya cahaya ilmiah juga diusahakan dengan geneng kaca. Genteng kaca pun dapat dibuat secra sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatanya kemudian menutupnya dengan pecahan kaca.

b) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

4. Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lanai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab di samping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkene penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).

5. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a. Penyediaan air bersih yang cukup

b. Pembuangan Tinja

c. Pembuangan air limbah (air bekas)

d. Pembuangan sampah

e. Fasilitas dapur ruang berkumpul keluarga

Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Disamping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan, yakni:

a) Gudang, tempat menyimpan hasil panen. Gudang ini dapat merupakan bagian dari rumah tempat tinggal tersebut, atau bangunan tersendiri.

b) Kandang ternak. Oleh karena kandang ternak adalah merupakan bagian hidup dari petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat, karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal, atau dibikinkan kandang sendiri (Notoadmojo, 2003).

Sistem Pembuangan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).

Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organic.

2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang tergantung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain : nitrogen, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan memnjadi rumit.

3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut:

1. Karakteristik fisik

Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.

2. Karakter kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni :

a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine, dan asam amino.

b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, dan karbuhidrat, termasuk selulosa.

3. Karakteristik bakteriologis

Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.

Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain :

a. menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama: kholera, typhus abdominalis, desentri baciler.

b. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.

c. Menjadi temoat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.

d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainya.

f. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman, dan sebagainya.

Pegolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaraan air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :

1. Pengeceran (dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam kolam berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

3. Irigasi

Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dindindg parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, damn lain-lainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

Musik Tradisional (Seni Budaya)

PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL

Sebelum masuk pada pengertian musik tradisional, mari kita ulas dulu asal usul kata musik tradisional. Musik bisa didefinisikan sebagai sebuah cetusan pikiran atau ekspresi yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.

Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi National Indonesia, 1990 : 413).

Sedangkan tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang bermakna kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun.

Kata tradisional sendiri merupakan sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991 : 1636).

Menurut Sedyawati (1992 : 23) pengertian musik tradisional adalah musik yang dipakai sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi.

Musik tradisional menurut Tumbijo (1977 : 13) adalah suatu seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu.

Maka bisa dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik masyarakat yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.

Pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa pengertian musik tradisional adalah cetusan perasaan atau ekspresi melalui nada atau suara dari alat musik sehingga mengandung lagu atau irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya.

Menurut Purba (2007:2), musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan beragam unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Tetapi musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat.

Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, idiom, struktur dan instrumentasinya serta gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, modus, melodi atau tangga nada, tidak diambil dari sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud tersebut.

Pengertian Musik tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu, maka keberlangsungannya dalam konteks saat ini yaitu upaya pewarisan secara turun temurun masyarakat sebelumnya untuk masyarakat selanjutnya.

Tabel dan Grafik (Bahasa Indonesia)

1. GRAFIK

Pengertian Grafik
 
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran. 

Jenis / Macam-macam Grafik
 
a. Grafik Batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekan kan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek. 

 

b. Grafik Garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang di hubungkan dari titik-titik data secara berurutan. Grafik ini di gunakan untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu. 

c. Grafik Lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.


Manfaat Grafik :

1.      Menunjukkan fakta dengan jelas dan mudah dipahami
2.      Menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik

Langkah – langkah membaca grafik :
1.      Amati judul grafik,
2.      Amati lajur kanan, kiri, dan bawah,
3.      Temukan benda yang mencolok pada data tersebut, dan
4.      Tarik kesimpulan dari data yang disampaikan.

2. TABEL

Pengertian Tabel

Tabel adalah daftar yang berisi sejumlah informasi berupa kata-kata dan bilangan, yang tersusun berturut ke bawah dalam kolom dan baris tertentu. Untuk menjelaskan isi tabel kita perlu membekali diri dengan pengetahuan yang berkaitan dengan informasi yang disusun dalam baris dan kolom.
      
Tujuan dibuat tabel :
1.      Dapat memberikan banyak informasi secara ringkas
2.      Mempermudah pembaca dalam memahami bacaan

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menafsir tabel :
1.      Mencermati bagian-bagian tabel
2.      Membaca informasi di sekitar tabel
3.      Mengajukan pertanyaan tentang isi tabel
4.      Menafsirkan angka-angka atau data
5.      Mengaitkan antardata dengan tabel
6.      Mengambil kesimpulan

Recount text (Bahasa Inggris)

Pengertian Recount Text

“Recount” dalam kamus bahasa Inggris berati “menceritakan”, “recount text” berarti “text yang menceritakan”.

“Recount text is a text that telling the reader about one story, action or activity.”

Recount text adalah sebuah teks yang menceritakan tentang suatu cerita, tindakan, atau kegiatan.

Ya, biasanya recount text menceritakan suatu kejadian atau pengalaman yang terjadi dimasa lalu contohnya seperti pengalaman Anda berlibur atau suatu pengalaman Anda bertemu artis idola anda. Berbeda dengan narrative text, pada recount text tidak terdapatcomplication atau conflict masalah.

Tujuan Recount Text

Sedangkan tujuan recount text adalah sebagai berikut:

“The porpose of recount text is to entertain or inform the readers.”

Tujuan recount text adalah untuk menghibur dan menginformasikan para pembaca.

Tujuan komunikasi dari recount text adalah menceritakn suatu pengalaman atau kejadian yang terjadi dimasa lalu dengan tujuan untuk menghibur (entertain) dan menginformasikan (inform) pembaca.

Generic Structure Recount Text

Sama seperti teks bahasa Inggris lainnya, Recount text juga memiliki susunan atau struktur. Generic Structure recount text terdiri dari:

Orientation: memceritakan mengenai latarbelakang  informasi tentang siapa, di mana, kapan kejadian atau peristiwa terjadi.Events: menceritakan suatu peristiwa yang terjadi setelahnya diceritakan sesuai urutan kronologis.Reorientation: berisi rangkuman atau conclusion dari semua kejadian. Pada bagian ini juga berisi pendapat atau kesan penulis tentang kejadian yang diceritakan.

 

Contoh Recount Text

Contoh 1

Vacation to The Beach

Orientation:
Last week, I and my friends went to the beach after school. We used public transportation. We reached the beach at 4 p.m. The beach was beautiful and clean.
Events:
At the beach, it was fun. We played football in the coast line. After that, we built a castle from sand. In the night, we made bonfire together. We roasted fishes and squites then we ate them. In the midnight, it was time to share our scary stories. One by one, we told our story.
Reorientation:
At the morning, we went home. It was a moment i never forgot.

Contoh 2

Meet Bambang Pamungkas

Orientation:
On Friday, there was a football match between Indonesia and Japan. It held on Gelora Bung Karno stadium. I went to Gelora Bung Karno stadium with my friend, Jono.
Events:
Before entering Gelora Bung Karno stadium, we looked the bus that took Indonesian football players. Then, we followed that bus to main-entrance. I found that Bambang Pamugkas left from the bus. When, we wanted to get close to Bambang Pamungkas, a security guard held me back. But, I thinked that security guard was familiar. He was my old friend, Budi. After that, he let me in, finally i could meet Bambang Pamungkas and got his signature.
Reorientation:
Next, I went back to my seat at the stadium and the match just began. It was an amazing day and good match

Perdagangan internasional (IPS)

Perdagangan Internasional

Secara umum, perdagangan internasional diartikan sebagai hubungan tukar-menukar barang atau jasa yang saling menguntungkan antara suatu negara dengan negara lainnya. Perdagangan internasional lebih kompleks daripada perdagangan dalam negeri, karena perdagangan internasional melewati batas wilayah pabean
dan wilayah negara. Sementara itu, setiap negara memiliki mata uang sendiri, sistem ekonomi sendiri,
aturan bea cukai sendiri, sistem tata niaga, sistem ukuran atau timbangan, dan standar kualitas yang berbeda.

Faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan antarnegara, yaitu:
Perbedaan sumber daya yang dimiliki. Perbedaan yang dimiliki oleh tiap-tiap negara seperti perbedaaan letak geografis, keadaan geologis, topografis, iklim pada negara-negara di dunia, kekayaan alam yang dimiliki, dan produksi mendorong masyarakat tiap-tiap negara untuk dapat saling memenuhi kebutuhan dan saling mengisi kekurangan yang dimiliki masingmasing negara tersebut agar tercapai kemakmuran.Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi.Adanya spesialisasi produksi. Setiap negara berusaha untuk memproduksi barang yang sesuai dengan tingkat keistimewaan yang dimiliki masing-masing baik secara alamiah atau teknologi sehingga menghasilkan keuntungan mutlak atau keuntungan komparatif.

Manfaat perdagangan internasional

Ada banyak manfaat yang didapat dari perdagangan internasional. Manfaat perdagangan internasional
antara lain sebagai berikut.

Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa. Barang/jasa yang tidak dapat dihasilkan dalam suatu negara dapat diperoleh dengan mengadakan perdagangan dengan negara penghasil barang/ jasa tersebut.Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah. Biaya untuk menghasilkan suatu jenis barang/ jasa tidak sama pada setiap negara. Ada jenis barang yang dapat dihasilkan suatu negara dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan biaya yang dikeluarkan di negara lain.Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri. Terbukanya perdagangan antarnegara akan medorong setiap negara meningkatkan produksi atau memperluas usahanya. Di samping itu, akan muncul usaha-usaha lain yang berkaitan dengan perdagangan antarnegara. Misalnya, pengangkutan, penyimpanan, periklanan, pengepakan, dan lain-lain.Memperluas lapangan kerja Dengan bertambahnya kegiatan-kegiatan ekonomis di dalam negeri, lapangan kerja semakin luas, dan beraneka ragam.Merupakan sumber pendapatan bagi negara. Melalui kegiatan ekspor impor, pendapatan pemerintah akan meningkat melalui pajak ekspor maupun biaya impor yang dikenakan pada barang yang diperjualbelikan.Menambah jumlah barang dan kualitas barang.Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif dan peningkatan kemakmuran.Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, yang pada dasarnya bersumber pada skala ekonomis dalam proses produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing.Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara.Meningkatkan devisa negara.Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan perkembangan teknologi.Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi).

Hambatan perdagangan antarnegara

Banyak hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam perdagangan luar negeri. Dari berbagai masalah yang ada di bawah ini disebutkan beberapa masalah yang pokok, antara lain sebagai berikut.

Ancaman perang. Ancaman ini merupakan paling serius bagi perdagangan luar negeri. Itulah sebabnya, setiap negara berusaha untuk tidak bergantung pada perdagangan dengan negara lain. Sebab bila terjadi perang maka perekonomian negaranegara yang terlibat perang akan mengalami akibat yang buruk.

Perbedaan tingkat upah. Negara yang memiliki biaya tenaga kerja yang relatif murah dengan sendirinya akan mampu menjual barangnya di pasar internasional dengan harga yang relatif murah pula. Hal ini akan mematikan negara yang harga tenaga kerjanya mahal.

Peraturan/kebijakan negara lain.Setiap negara berusaha untuk melindungi perekonomian di dalam negerinya dari pengaruh perdagangan internasional. Untuk melindungi perekonomian suatu negara, pemerintah dapat mengeluarkan berbagai macam peraturan/kebijakan. Tindakan yang selama ini banyak dilakukan adalah berupa proteksi, yaitu usaha melindungi industri-industri di dalam negeri. 

Bentuk proteksi itu ada berbagai macam, diantaranya adalah sebagai berikut.

Tarif dan bea masuk :Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negeri, akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan barang dalam negeri.

Pelarangan impor :  Produksi dari luar negeri sama sekali tidak boleh masuk ke pasaran dalam negeri. Misalnya, harga sepatu buatan Indonesia jauh lebih murah dibandingkan harga sepatu buatan Malaysia. Akan tetapi, karena pemerintah Malaysia melarang impor, maka sepatu Indonesia tidak boleh masuk ke pasar Malaysia.

Pelarangan ekspor : Produksi dari dalam negeri sama sekali tidak boleh dijual ke pasaran luar negeri. Misalnya, pemerintah Indonesia pernah melarang ekspor rotan mentah ke luar negeri karena mebel rotan buatan Indonesia kalah bersaing dengan mebel rotan buatan luar negeri. Padahal rotannya berasal dari Indonesia.

Kuota : Kuota ialah pembatasan jumlah barang impor yang boleh masuk ke dalam negeri.

Subsidi : Subsidi atau bantuan pemerintah dimaksudkan agar produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah, sehingga mampu bersaing dengan barang impor.

Dumping : Kebijakan ini merupakan salah satu bentuk pembedaan harga antara yang berlaku di dalam negeri dan di luar negeri. Negara yang mengekspor barangnya ke pasar negara lain memberlakukan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri sendiri.